Senin, 27 Februari 2012

Wisata Religi ke Makam Sunan Bonang



Tuban merupakan sebuah kota kecil yang disebut sebagai "kota wali" karena banyak nya makam wali yang ada di Kabupaten Tuban ini. Salah satu tempat yang sering didatangi oleh wisatawan adalah makam Sunan Bonang.. Makam Sunan Bonang merupakan situs wisata ziarah terakhir yang termasuk kedalam rangkaian wisata ziarah wali lima di Jawa Timur. Makam ini terletak tak jauh dengan alun-alun Tuban dan Masjid Agung Tuban. lebih tepatnya berada di di Kelurahan Kutorejo Tuban (belakang Masjid Agung Tuban). Sunan Bonang atau Makdum raden Ibrahim adalah putra sulung Sunan Ampel Surabaya. Diceritakan bahwa Sunan Bonang tidak menikah dan tidak mempunyai keturunan, shingga dapat dipastikan ia mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan Agama Islam. Dia juga dipercayai sebagai Imam pertama (pemimpin agama) dari masjid besar di Demak, di mana ia membantu dalam proses pembangunan masjid tersebut. Dia sangat dihormati oleh para pengikutnya. Dia juga terkenal dengan karya tulis nya yang luar biasa. Karya nya merupakan sebuah karya tulis yang berisi pemikiran keagamaan dan budaya bercorak sufistik.  Dakwah melalui seni dan aktivitas budaya merupakan senjatanya yang ampuh untuk menarik penduduk Jawa memeluk agama Islam. Sunan Bonang bersama Sunan yang Lainnya merupakan pengubah arah estetika gamelan. Sehingga ketika ditabuh nuansa hindu nya bersatu dengan estetika sufi. Inilah formula jitu yang menyebabkan masyarakat di tanah jawa berbondong-bondong masuk agama Islam. Sunan Bonang Juga menambahkan instrument baru pada gamelan, yaitu bonang. Bonang merupakan alat musik dari Campa, yang dibawa dari Campa sebagai hadiah perkawinan Prabu Brawijaya dengan Putri Campa, yang juga saudara sepupu Sunan Bonang. Alat musik lainnya yang ditambahkan di dalam gamelan adalah rebab yang merupakan alat musik arab yang sangat dominan di dalam Gamelan Jawa, sehingga memberikan ciri khas tersendiri sehingga menonjol perbedaannya dengan alat musik Gamelan Bali.
Oleh karena itulah, makam Sunan Bonang banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan. Mereka rata-rata berasal dari luar kota. Mereka biasanya datang dengan rombongan Bis yang diparkir di Area Parkiran Bus Pariwisata yang jaraknya + 500 m dari Kompleks Makam Sunan Bonang. Pengunjung biasanya menuju ke Makam Sunan Bonang dengan berjalan kaki atau menaiki becak yang sudah mengantre di tempat Parkiran Bis Pariwisata Tuban. Sesampainya di area tersebut, anda akan memasuki gapura depan Kompleks Makam Sunan Bonang dan menemukan sebuah masjid classic yang berdiri kokoh di area makam yaitu Masjid Astana. Masjid ini dulunya merupakan pusat beliau menyebarkan dakwahnya. Biasanya Masjid ini digunakan sebagai tempat beribadah para peziarah pada saat mereka berada di Kompleks Makam Sunan Bonang. 
Setelah beristirahat sejenak, atau sekedar melakukan Sholat. Anda dapat memasuki Makam Sunan Bonang. Sebuah makam yang unik  karena terbuat dari kepingan porselen kuno yang dihiasi dengan huruf Arab, sementara bagian yang lain dibuat dalam gaya Cina. Sangat indah. Sebuah arsitektur kuno yang masih berdiri kokoh di Kompleks Makam Sunan Bonang. ketika penulis berkunjung untuk membuat artikel ini. penulis melihat adanya penambahan cungkup yang dapat membuat pengunjung lebih nyaman dalam melakukan aktifitas drikir. Selain itu, ini merupakan upaya perluasan yang diupayakan untuk menampung para peziarah.


Makam Sunan Bonang
Setelah berziarah, anda juga dapat melakukan wisata belaja dengan mengunjungi kios-kios yang ada di sekitar Kompleks Makam Sunan Bonang atau di Parkiran Bus Pariwisata Sunan Bonang.
Makam Sunan Bonang. Sebuah Kompleks Wisata Religi yang sangat nyaman, religius, dan menenangkan. 

0 komentar:

Posting Komentar